LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
PROSES OKSIDASI DAN REPIRASI
Di
ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum fisiologi hewan
yang di ampu oleh Siti Nurkamilah M.Pd.
Kelompok
5
Mia
Ratnasari (14541053)
Siti
Solihah (14541055)
Sofi
Yulianti (14541056)
Hasni
safitri (14542001)
Muhamad
Hasanudin (14542004)
Ajeng
Nur Aropah (14542000)
Neng
Ulpah Hasanah (14542039)
LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN (STKIP) GARUT
2016
A.
Tujuan
1. Mengetahui
proses resfirasi sel
2. Memahami
proses anaerobic (fermentasi)
3. Menentukan
jenis resfirasi pada suatu sel makhluk hidup
4. Memahami
proses oksidasi dalam masa resfirasi
B.
Landasan
Teori
Di dalam sel tubuh manusia terjadi proses
metabolisme. Menurut Kimball (1988), metabolisme adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan semua reaksi kimia
yang terlibat dalam mempertahankan keadaan hidup sel-sel dan organisme.
Metabolisme dapat di kategorikan menjadi dua yaitu Katabololisme dan
anabolisme.
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun
beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks.
Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini
dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya
digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa
yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut
tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan -ikatan kimia pada senyawa
kompleks yang terbentuk (Guyton, 1997).
Sedangkan yang dimaksud dengan katabolisme yaitu
reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim. Penguraian senyawa ini menghasilkan atau melepaskan energi
berupa ATP yang biasa digunakaan organisme untuk beraktivitas. Katabolisme
mempunyai dua fungsi yaitu menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain,
dan menyediakan energi kimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel.
Reaksi yang umum terjadi adalah reaksi oksidasi. Reaksi Oksidasi dapat
didefinisikan sebagai peristiwa kehilangan elektron atau kehilangan hydrogen,
sehingga disebut juga reaksi dehidrogenasi. Bila suatu senyawa dioksidasi maka
harus ada senyawa lain yang direduksi, yaitu akan memperoleh elektron atau
memperoleh hydrogen. (Sri Widya : 2000). Energi yang dilepaskan oleh reaksi
katabolisme disimpan dalam bentuk fosfat, terutama dalam bentuk ATP (Adenosin
trifosfat) dan berenergi elektron tinggi NADH2 (Nikotilamid adenin dinukleotida
H2) serta FADH2 (Flavin adenin dinukleotida H2) (Guyton, 1997). Adapun proses
katabolisme yang akan dibahas adalah mengenai respirasi sel.
Salah
satu proses dari metabolisme adalah katabolisme. Adapun proses katabolisme yang
akan di bahas adalah mengenai resfirasi sel. Resfirasi sel berlangsung di dalam
mitokondria melalui proses glikolisis yaitu proses pengubahan atom C6
menjadi C3. Dilanjutkan dengan proses dekarbokislasi oksidatif yang
mengubah senyawa C3 menjadi senyawa C2 dan C1
(CO2). Kemuadian Daur Krebs mengubah senyawa C2 menjadi
CO2. Pada setiap tingkatan proses ini dihasilkan energy berupa ATP (adonesin Tri phosphate) dan hydrogen.
Ada
dua jenis resfirasi yaitu :
1. Resfirasi
Aerob / Aerobik
Resfirasi aerob dapat
di artikan sebagai serangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa secara
sempurna menjadi CO2 , H2O dan energy. Melalui proses glikolisis, yaitu proses
pengubahan atom C4 menjadi C3. Dilanjutkan dengan proses dekarboksilasi
oksidatif yang mengubah senyawa C3 menjadi senyawa C2 dan C1(CO2).
Kemudian daur krebs mengubah senyawa C2 menjadi CO2. Pada setiap tingkatan proses ini dihasilkan
energi berupa ATP dan hydrogen.
Reaksi dapat terjadi secara sempurna karena terdapat cukup oksigen. Energy yang
dihasilkan dalam pernapasan aerob adalah 38 ATP..
2. Resfirasi
anaerob/ Anaerobik (fermentasi)
Pernafasan ini dapat diartikan
sebagai serangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa secara tidak
sempurna karena kekurangan oksigen. Pada manusia resfiarasi ini menghasilakan
asam laktat, sedangkan pada tumbuhan resfirasi ini mengubah CO2 dan
alcohol. Resfirasi ini hanya menghasilkan sedikit energy yaitu 2 ATP
C.
Alat
dan Bahan
Alat
yang digunakan diantaranya :
No
|
Nama
alat
|
Gambar
|
1.
|
Tabung
reaksi 6
|
|
2.
|
Kaki
tiga dan kasa asbes
|
|
3.
|
Penjepit tabung Reaksi
|
|
4.
|
Pipet Tetes
|
|
5.
| Gelas Kimia |
|
6.
|
Kapas
|
|
7.
|
Termometer
|
|
8.
|
Gelas ukur
|
|
9.
|
Baki
|
|
|
|
|
Bahan
yang digunakan diantaranya :
No
|
Nama
Bahan
|
Gambar
|
1.
|
Larutan
Ragi (15 gram dalam 250 cc larutan sukrosa)
|
|
2.
|
Methylene
blue di encerkan
|
|
3.
|
Larutan
glukosa 10 % dalam aquades
|
|
4.
|
Bunsen
Spirtus
|
|
hD.
Langkah
Kerja
1. Memeberi
tanda atau label pada masingn-masing tabung dengan huruf A B C dan D
2. 5
cc air larutan ragi yang telah dibuat kemudian di didihkan dengan Bunsen
3. Masing
– masing 1 cc larutan ragi yang telah di
panaskan tersebut dimasukan kedalam A
dan B
4. Kemuddian
5 cc larutan ragi yang masih dingin di ambil lalu dimasukan kedalm masing
masing 1 cc kedalam setiap tabung di atas
5. 1
cc larutan glukosa 10 % dan 1 cc methylene blue di tambahkan kedalam setiap
tabung di atas
6. Enecrkan
semua tabung tersebut dengan aquades sebnayak 5 cc kemudian sumbat dengan ibu
jari serta kocok masing-masing tabung tersebut
7. Tabung
B dan D di biarkan terbuka sedangkan tabung A dan C tertututp dengan kapas
8. Semua
tabung reaski tersebut dimasukan kedalam penangas air dengan sushu 40 o C
Dialkaukan pengamatan
perubahan warna yang terjadi selang 10 menit selama 40 menit
E. Hasil
Tabung
|
Warna
|
||||
Sebelum
|
Sesudah
|
||||
10’
|
10’
|
10’
|
10’
|
||
A
|
+++
|
++
|
+
|
+
|
+
|
B
|
+++
|
+++
|
++
|
++
|
++
|
C
|
+++
|
+
|
+
|
+
|
+
|
D
|
+++
|
+
|
+
|
+
|
+
|
s
F.
Pembahasan
Pada praktikum respirasi ini, ada 4 tabung yang
diamati, dimana keempat tabung ini diberi label A, B, C dan D. Tabung A dan B
diberi larutan ragi yang sudah dipanaskan sampai mendidih kira-kira 1-2 menit,
sedangkan C dan D larutan ragi nya tidak dipanaskan. Keempat tabung diberi larutan methylen blue dan larutan
glukosa. Tabung B dan D di tutup menggunakan kapas dengan rapat agar tidak
masuk oksigen atau udara kedalamnya. Setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut,
proses selanjutnya adalah memasukan ke empat tabung ke dalam gelas kimia yang
berisi air dengan sushu 40°C, kemudian mengamati perubahan warna yang terjadi
selama empat kali pengulangan dalam jangka waktu 40 menit (10 menit untuk satu
kali pengulangan).
Pada tabung A dan B perubahan warna yang terjadi
sangat sedikit dan lambat karena faktor pemanasan sehingga organisme yang
melakukan respirasi mati dan tidak aktif pada saat dilakukan pemanasan dan hal
tersebut menghambat proses respirasi. Sedangkan pada tabung C dan D terjadi
perubahan warna yang signifikan dan mencapai titik achromatis atau mengalami perubahan
warna menjadi putih dengan cepat yang ditandai dengan tidak terjadi perubahan
warna lagi yang menandakan bahwa organisme yang berada pada tabung tersebut
aktif melakukan respirasi sehingga proses respirasi berlangsung secara optimal.
Meskipun pada tabung C dan D terjadi perubahan warna
yang menandakan terjadinya proses respirasi, tetapi dari ke dua tabung tersebut
jelas terdapat perbedaan pula karena pada kedua tabung tersebut mendapatkan
perlakuan yang berbeda. Tabung D mendapat perlakuan dengan ditutup oleh kapas
sehingga tidak ada oksigen yang keluar masuk dan proses respirasi ini disebut
dengan respirasi anaerob, respirasi yang berlangsung tanpa memerlukan oksigen
dalam jumlah yang besar sehingga proses yang terjadi berlangsung cukup lama hal
tersebut dapat di buktikan dari hasil pengamatan pada tabung D yang mengalami
perubahan warna yang cukup lama, yaitu pada 10 menit ke tiga baru menunjukkan
perubahan warna biru menjadi warna putih atau mencapai titik achromatis dan
proses tersebut dinamakan respirasi anaerob.
Sedangkan perlakuan pada tabung C dibiarkan terbuka
sehingga oksigen dapat keluar masuk secara bebas dan proses respirasi yang
terjadi pun berlangsung cukup cepat,
karena mikroorganisme yang bekerja pada tabung tersebut mendapatkan
energi yang cukup untuk melakukan respirasi secara optimal. Hal tersebut
ditandai dengan terjadinya perubahan warna biru menjadi putih yang cukup cepat
yaitu pada 10 menit ke 2, dan respirasi ini dinamakan dengan respirasi aerob.
G. Kesimpulan
Respirasi sel
merupakan suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik
menjadi CO2, H2O dan energi yang berlanggsung di dalam mitokondria. Respirasi
berdasarkan ketersedian oksigen terdapat dua jenis yaitu respirasi aerob dan
respirasi anaerob. Respirasi aerob dapat berlangsung apabila ketersediaan
oksigen cukup banyak sedangkan respirasi anaerob dapat berlangsung tanpa adanya
oksigen sehingga proses yang berlangsung cukup lama. Sedangkan proses oksidasi
merupakan proses peristiwa kehilangan elektron atau kehilangan hydrogen yang
terjadi pada saat respirasi berlangsung. jika dilihat dari hasil pengamatan
yang telah dilakukan, proses respirasi secara aerob terjadi pada tabung A dan C
sedangkan yang melakukan proses respirasi secara anaerob terdapat pada tabung B
dan D. Proses yang terjadi pada setiap tabung mengalami perubahan yang
berbeda-beda karena di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu,
ketersediaan oksigen dan PH lingkungan.
H.
Soal
1. Apa
yang dimaskud dengan resfrasi sel ?
2. Apa
yang dimaksud dengan oksidasi ?
3. Apa
sebabnya terjadi perbedaan kecepatan perubahan warna antara tabung A. B dengan
tabung C,D ?Jawaban
1. Respirasi sel
merupakan suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik
menjadi CO2, H2O dan energi yang berlanggsung di dalam mitokondria. Respirasi
berdasarkan ketersedian oksigen terdapat dua jenis yaitu respirasi aerob dan
respirasi anaerob.
3. Oksidasi merupakan interaksi kontak langsung diantara
molekul oksigen dan semua zat yang berbeda dari benda mati hingga jaringan
hidup seperti tumbuhan. Oksidasi akan terjadi ketika kontak antara
unsur radikal bebas dan udara seperti oksigen dan air.
4. Pada
tabung A dan B perubahan warna yang terjadi sangat sedikit dan lambat karena
faktor pemanasan sehingga organisme yang melakukan respirasi mati dan tidak aktif
pada saat dilakukan pemanasan dan hal tersebut menghambat proses respirasi.
Sedangkan pada tabung C dan D terjadi perubahan warna yang signifikan dan mencapai
titik achromatis atau mengalami perubahan warna menjadi putih dengan cepat yang
ditandai dengan tidak terjadi perubahan warna lagi yang menandakan bahwa organisme
yang berada pada tabung tersebut aktif melakukan respirasi sehingga proses
respirasi berlangsung secara optimal.
I. Lampiran Gambar