Rabu, 16 November 2016

PROSES OKSIDASI DAN RESFIRASI ( praktikum fiswan 3b Biologi 2016)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
PROSES OKSIDASI DAN REPIRASI
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum fisiologi hewan yang di ampu oleh Siti Nurkamilah M.Pd.
Kelompok 5
Mia Ratnasari              (14541053)
Siti Solihah                  (14541055)
Sofi Yulianti               (14541056)
Hasni safitri                 (14542001)
Muhamad Hasanudin (14542004)
Ajeng Nur Aropah      (14542000)
Neng Ulpah Hasanah  (14542039)



LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) GARUT
2016



A.    Tujuan 
1.      Mengetahui proses resfirasi sel
2.      Memahami proses anaerobic (fermentasi)
3.      Menentukan jenis resfirasi pada suatu sel makhluk hidup
4.      Memahami proses oksidasi dalam masa resfirasi 

B.    Landasan Teori
Di dalam sel tubuh manusia terjadi proses metabolisme. Menurut Kimball (1988), metabolisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua reaksi  kimia yang terlibat dalam mempertahankan keadaan hidup sel-sel dan organisme. Metabolisme dapat di kategorikan menjadi dua yaitu Katabololisme dan anabolisme.
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan -ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk (Guyton, 1997).
Sedangkan yang dimaksud dengan katabolisme yaitu reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian senyawa ini menghasilkan atau melepaskan energi berupa ATP yang biasa digunakaan organisme untuk beraktivitas. Katabolisme mempunyai dua fungsi yaitu menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain, dan menyediakan energi kimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel. Reaksi yang umum terjadi adalah reaksi oksidasi. Reaksi Oksidasi dapat didefinisikan sebagai peristiwa kehilangan elektron atau kehilangan hydrogen, sehingga disebut juga reaksi dehidrogenasi. Bila suatu senyawa dioksidasi maka harus ada senyawa lain yang direduksi, yaitu akan memperoleh elektron atau memperoleh hydrogen. (Sri Widya : 2000). Energi yang dilepaskan oleh reaksi katabolisme disimpan dalam bentuk fosfat, terutama dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat) dan berenergi elektron tinggi NADH2 (Nikotilamid adenin dinukleotida H2) serta FADH2 (Flavin adenin dinukleotida H2) (Guyton, 1997). Adapun proses katabolisme yang akan dibahas adalah mengenai respirasi sel.
Salah satu proses dari metabolisme adalah katabolisme. Adapun proses katabolisme yang akan di bahas adalah mengenai resfirasi sel. Resfirasi sel berlangsung di dalam mitokondria melalui proses glikolisis yaitu proses pengubahan atom C6 menjadi C3. Dilanjutkan dengan proses dekarbokislasi oksidatif yang mengubah senyawa C3 menjadi senyawa C2 dan C1 (CO2). Kemuadian Daur Krebs mengubah senyawa C2 menjadi CO2. Pada setiap tingkatan proses ini dihasilkan energy berupa ATP (adonesin Tri phosphate) dan hydrogen.
Ada dua jenis resfirasi yaitu :
1.      Resfirasi Aerob / Aerobik
Resfirasi aerob dapat di artikan sebagai serangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO2 , H2O dan energy. Melalui proses glikolisis, yaitu proses pengubahan atom C4 menjadi C3. Dilanjutkan dengan proses dekarboksilasi oksidatif yang mengubah senyawa C3 menjadi senyawa C2 dan C1(CO2). Kemudian daur krebs mengubah senyawa C2 menjadi CO2. Pada setiap tingkatan proses ini dihasilkan energi berupa ATP dan hydrogen.  Reaksi dapat terjadi secara sempurna karena terdapat cukup oksigen. Energy yang dihasilkan dalam pernapasan aerob adalah 38 ATP.. 
2.      Resfirasi anaerob/ Anaerobik (fermentasi)
Pernafasan ini dapat diartikan sebagai serangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa secara tidak sempurna karena kekurangan oksigen. Pada manusia resfiarasi ini menghasilakan asam laktat, sedangkan pada tumbuhan resfirasi ini mengubah CO2 dan alcohol. Resfirasi ini hanya menghasilkan sedikit energy yaitu 2 ATP
C.    Alat dan Bahan
Alat  yang digunakan diantaranya :

No
Nama alat
Gambar
         1. 
Tabung reaksi 6


         2. 
Kaki tiga dan kasa asbes


         3. 
Penjepit tabung Reaksi 


         4. 
Pipet Tetes 


         5. 
Gelas Kimia 


         6. 
Kapas


         7. 
Termometer 


 8. 
 Gelas ukur 


 9. 
 Baki 






Bahan yang digunakan diantaranya :
No
Nama Bahan
Gambar
         1. 
Larutan Ragi (15 gram dalam 250 cc larutan sukrosa)


         2. 
Methylene blue di encerkan



        3. 
Larutan glukosa 10 % dalam aquades


         4. 
Bunsen Spirtus




hD.    Langkah Kerja
1.      Memeberi tanda atau label pada masingn-masing tabung dengan huruf A B C dan D
2.      5 cc air larutan ragi yang telah dibuat kemudian di didihkan dengan Bunsen
3.      Masing – masing 1 cc  larutan ragi yang telah di panaskan tersebut dimasukan kedalam  A dan B
4.      Kemuddian 5 cc larutan ragi yang masih dingin di ambil lalu dimasukan kedalm masing masing 1 cc kedalam setiap tabung di atas
5.      1 cc larutan glukosa 10 % dan 1 cc methylene blue di tambahkan kedalam setiap tabung di atas  
6.    Enecrkan semua tabung tersebut dengan aquades sebnayak 5 cc kemudian sumbat dengan ibu jari serta kocok masing-masing tabung tersebut
7.      Tabung B dan D di biarkan terbuka sedangkan tabung A dan C tertututp dengan kapas
8.      Semua tabung reaski tersebut dimasukan kedalam penangas air dengan sushu 40 o C
Dialkaukan pengamatan perubahan warna yang terjadi selang 10 menit selama 40 menit 

E.  Hasil
Tabung
Warna
Sebelum
Sesudah
10’
10’
10’
10’
A
+++
++
+
+
+
B
+++
+++
++
++
++
C
+++
+
+
+
+
D
+++
+
+
+
+
s
F.    Pembahasan
Pada praktikum respirasi ini, ada 4 tabung yang diamati, dimana keempat tabung ini diberi label A, B, C dan D. Tabung A dan B diberi larutan ragi yang sudah dipanaskan sampai mendidih kira-kira 1-2 menit, sedangkan C dan D larutan ragi nya tidak dipanaskan. Keempat tabung  diberi larutan methylen blue dan larutan glukosa. Tabung B dan D di tutup menggunakan kapas dengan rapat agar tidak masuk oksigen atau udara kedalamnya. Setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut, proses selanjutnya adalah memasukan ke empat tabung ke dalam gelas kimia yang berisi air dengan sushu 40°C, kemudian mengamati perubahan warna yang terjadi selama empat kali pengulangan dalam jangka waktu 40 menit (10 menit untuk satu kali pengulangan).
Pada tabung A dan B perubahan warna yang terjadi sangat sedikit dan lambat karena faktor pemanasan sehingga organisme yang melakukan respirasi mati dan tidak aktif pada saat dilakukan pemanasan dan hal tersebut menghambat proses respirasi. Sedangkan pada tabung C dan D terjadi perubahan warna yang signifikan dan mencapai titik achromatis atau mengalami perubahan warna menjadi putih dengan cepat yang ditandai dengan tidak terjadi perubahan warna lagi yang menandakan bahwa organisme yang berada pada tabung tersebut aktif melakukan respirasi sehingga proses respirasi berlangsung secara optimal.
Meskipun pada tabung C dan D terjadi perubahan warna yang menandakan terjadinya proses respirasi, tetapi dari ke dua tabung tersebut jelas terdapat perbedaan pula karena pada kedua tabung tersebut mendapatkan perlakuan yang berbeda. Tabung D mendapat perlakuan dengan ditutup oleh kapas sehingga tidak ada oksigen yang keluar masuk dan proses respirasi ini disebut dengan respirasi anaerob, respirasi yang berlangsung tanpa memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar sehingga proses yang terjadi berlangsung cukup lama hal tersebut dapat di buktikan dari hasil pengamatan pada tabung D yang mengalami perubahan warna yang cukup lama, yaitu pada 10 menit ke tiga baru menunjukkan perubahan warna biru menjadi warna putih atau mencapai titik achromatis dan proses tersebut dinamakan respirasi anaerob.
Sedangkan perlakuan pada tabung C dibiarkan terbuka sehingga oksigen dapat keluar masuk secara bebas dan proses respirasi yang terjadi pun berlangsung cukup cepat,  karena mikroorganisme yang bekerja pada tabung tersebut mendapatkan energi yang cukup untuk melakukan respirasi secara optimal. Hal tersebut ditandai dengan terjadinya perubahan warna biru menjadi putih yang cukup cepat yaitu pada 10 menit ke 2, dan respirasi ini dinamakan dengan respirasi aerob.

G.   Kesimpulan
      Respirasi sel merupakan suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi yang berlanggsung di dalam mitokondria. Respirasi berdasarkan ketersedian oksigen terdapat dua jenis yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob dapat berlangsung apabila ketersediaan oksigen cukup banyak sedangkan respirasi anaerob dapat berlangsung tanpa adanya oksigen sehingga proses yang berlangsung cukup lama. Sedangkan proses oksidasi merupakan proses peristiwa kehilangan elektron atau kehilangan hydrogen yang terjadi pada saat respirasi berlangsung. jika dilihat dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, proses respirasi secara aerob terjadi pada tabung A dan C sedangkan yang melakukan proses respirasi secara anaerob terdapat pada tabung B dan D. Proses yang terjadi pada setiap tabung mengalami perubahan yang berbeda-beda karena di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, ketersediaan oksigen dan PH lingkungan.

H.    Soal
1.      Apa yang dimaskud dengan resfrasi sel ?
2.      Apa yang dimaksud dengan oksidasi ?
3.      Apa sebabnya terjadi perbedaan kecepatan perubahan warna antara tabung A. B dengan tabung C,D ?Jawaban
1.      Respirasi sel merupakan suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi yang berlanggsung di dalam mitokondria. Respirasi berdasarkan ketersedian oksigen terdapat dua jenis yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob.
3.      Oksidasi merupakan interaksi kontak langsung diantara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda dari benda mati hingga jaringan hidup seperti tumbuhan. Oksidasi akan terjadi ketika kontak antara unsur radikal bebas dan udara seperti oksigen dan air.
4.   Pada tabung A dan B perubahan warna yang terjadi sangat sedikit dan lambat karena faktor pemanasan sehingga organisme yang melakukan respirasi mati dan tidak aktif pada saat dilakukan pemanasan dan hal tersebut menghambat proses respirasi. Sedangkan pada tabung C dan D terjadi perubahan warna yang signifikan dan mencapai titik achromatis atau mengalami perubahan warna menjadi putih dengan cepat yang ditandai dengan tidak terjadi perubahan warna lagi yang menandakan bahwa organisme yang berada pada tabung tersebut aktif melakukan respirasi sehingga proses respirasi berlangsung secara optimal.
I.     Lampiran Gambar